- DOSEN DAN MAHASISWA MEMBUKA LINK BLOG YANG SUDAH TERSEDIA
- MAHASISWA MEMBACA MATERI YANG ADA DI BLOG DAN DOSEN MENJELASKAN KEMBALI DENGAN BAHASA YANG SEDERHANA
- MAHASISWA MENJAWAB PERTANYAAN MATERI YANG TERSEDIA DI BLOG
- DOSEN DAPAT MENCARI PERTEMUAN PADA BAGIAN PENCARIAN YANG DISEDIAKAN OLEH BLOGGER DENGAN KATA KUNCI "PERTEMUAN YANG INGIN DI CARI"
PENDIDIKAN PANCASILA
Wednesday, June 3, 2020
PERTEMUAN 11 : IMPLEMENTASI SILA KETIGA PANCASILA DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA
Tuesday, June 2, 2020
PERTEMUAN 10 : IMPLEMENTASI SILA KEDUA DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA
- DOSEN DAN MAHASISWA MEMBUKA LINK BLOG YANG SUDAH TERSEDIA
- MAHASISWA MEMBACA MATERI YANG ADA DI BLOG DAN DOSEN MENJELASKAN KEMBALI DENGAN BAHASA YANG SEDERHANA
- MAHASISWA MENJAWAB PERTANYAAN MATERI YANG TERSEDIA DI BLOG
- DOSEN DAPAT MENCARI PERTEMUAN PADA BAGIAN PENCARIAN YANG DISEDIAKAN OLEH BLOGGER DENGAN KATA KUNCI "PERTEMUAN YANG INGIN DI CARI"
- Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Maksudnya, kemanusiaan itu universal.
- Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Menghargai hak setiap warga dan menolak rasialisme.
- Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
- Saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Artinya :
- Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk
- Melakukan musyawarah dengan dasar kesadaran dan kedewasaan untuk menerima kompromi
- Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama
- Melakukan sesuatu dengan jujur dan kompetisi yang sehat
- Memerhatikan kehidupan yang layak antar sesama
- Melakukan kerja sama dengan iktikad baik dan tidak curang
Pertanyaan :
1. Bagaimana pendapat kalian tentang materi ini di kehidupan masa sekarang ?
2. Apakah kita mahasiswa, sudah melakukan implementasi ini di dalam kehidupan kita ?
Monday, June 1, 2020
PERTEMUAN 9 : IMPLEMENTASI SILA PERTAMA DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA
- DOSEN DAN MAHASISWA MEMBUKA LINK BLOG YANG SUDAH TERSEDIA
- MAHASISWA MEMBACA MATERI YANG ADA DI BLOG DAN DOSEN MENJELASKAN KEMBALI DENGAN BAHASA YANG SEDERHANA
- MAHASISWA MENJAWAB PERTANYAAN MATERI YANG TERSEDIA DI BLOG
- DOSEN DAPAT MENCARI PERTEMUAN PADA BAGIAN PENCARIAN YANG DISEDIAKAN OLEH BLOGGER DENGAN KATA KUNCI "PERTEMUAN YANG INGIN DI CARI"
Pancasila bagi
bangsa Indonesia adalah sebagai dasar negara dan “way of life” bagi kehidupan bermasyarakat di
Indonesia. Hal ini menurut catatan sejarah Pancasila dulunya adalah suatu
ajaran yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hal ini dibukukan dalam kitab
Sutasoma karangan Empu Tantular serta kitab Negarakertagama karangan Empu
Prapanca. Dalam kitab Negarakertagama terdapat ketentuan yang harus dipatuhi
seorang raja, yaitu “Raja menjalankan dengan setia kelima pantangan begitu pula
upacara-upacara ibadat dan penobatan”. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut
pada kitab Sutasoma, adanya istilah “Pancasila Krama”, yaitu lima dasar tingkah
laku atau perintah kesusilaan. Dalam kitab itu terdapat lima larangan yakni:
- jangan mencabut nyawa makhluk hidup.
- jangan mengambil barang yang tidak diberika.
- jangan berbuat zina.
- jangan berkata bohong.
- janganlah minum-minuman yang memabukkan.
Jika pada era
Majapahit Pancasila adalah merupakan suatu ajaran yang berkaitan dengan
larangan, Pancasila yang dipahami sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia
sekarang maknanya lebih luas, yaitu merupakan nilai-nilai luhur yang wajib
dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila
yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 serta pada
sidang BPUPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus
1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat dinamis dan terbuka. Hal ini berarti ideologi Pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, iptek, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keluwesan dan fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila menjadikan Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang terbuka bukan berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain.
B. Implementasi Sila Pertama Pada Aspek Pendidikan, Ekonomi, dan Politik
1. IMPLEMENTASI SILA PERTAMA PADA ASPEK
PENDIDIKAN
Aspek
pendidikan merupakan aspek penting dalam upaya membangun manusia Indonesia
seutuhnya. Negara yang maju dan memiliki potensi akan maju dapat dilihat dari
rata-rata pendidikannya. Seluruh nilai nilai yang ada pada sila sila di
Pancasila harus di implementasikan pada kegiatan berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Salah satunya pada kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan hal
yang sangat penting dan harus ada pada sebuah negara karena pendidikan
merupakan hak dasar yang harus diperoleh manusia untuk mencapai tujuan
hidupnya. Dengan pendidikan derajat manusia dapat terangkat dan dengan
pendidikan pula tujuan bangsa dapat dicapai dengan sumber daya manusia yang
terampil. Tak terkecuali nilai nilai yangterdapat silapertama Pancasila.
Dunia
pendidikan idealnya harus mampu mencetak siswa atau pelajar yang religius, taat
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Buah dari ketakwaan tersebut akan
melahirkan cara berpikir yang jernih, yang jauh dari unsur-unsur untuk menipu
orang lain. Ajaran agama juga akan melahirkan para siswa atau pelajar yang
berakhlak mulia. Krisis yang saat ini masih melanda Indonesia diawali dari
krisis keberagamaan dan krisis akhlak. Agama mengajarkan kita tidak boleh
berbuat curang, licik, korup, menyakiti orang lain, karena Tuhan
menyaksikannya.
Agama dapat
mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas manusia baik
individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya kesamaan dalam
katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan sebagai mahluk
sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan demikian rasa
persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.
2. IMPLEMENTASI SILA PERTAMA PADA ASPEK
EKONOMI
Dasar Ekonomi
Pancasila tidak semata-mata bersifat materialistis, karena berlandaskan pada
keimanan dan ketakwaan yang timbul dari pengakuan kita pada Ketuhanan Yang Maha
Esa (sila 1). Keimanan dan ketakwaan menjadi landasan spiritual, moral dan etik
bagi penyelenggaraan ekonomi dan pembangunan. Dengan demikian sistem ekonomi
Pancasila dikendalikan oleh kaidah-kaidah moral dan etika, sehingga pembangunan
nasional kita adalah pembangunan yang berakhlak.
Praktik
ekonomi tidak sepatutnya dilakukan menghalalkan segala cara guna mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Praktek-praktek ekonomi harus tetap
mendasarkan dirinya kepada keadilan, transparansi sehingga satu sama lain
saling menguntungkan.
3. IMPLEMENTASI SILA PERTAMA PADA ASPEK
POLITIK
Prinsip-prinsip
pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah
membawa implikasi yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Pembangunan bidang ini boleh dikatakan telah gagal mendidik masyarakat agar
mampu berpolitik secara cantik dan etis karena lebih menekankan pada upaya
membangun dan mempertahankan kekuasaan. Implikasi yang paling nyata dapat
dilihat dalam pembangunan bidang hukum serta pertahanan dan keamanan.
Kekuasaan
bukanlah segala-galanya, apalagi jika kekuasaan difahami sebagai alat untuk
mengumpulkan kekayaan yang cenderung berperilaku korup. Kekuasaan adalah alat
untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, alat untuk mensejahterakan rakyat,
alat untuk mengangkat yang miskin menjadi sejahtera, dan hal-hal lain yang
positif.
Kekuasaan
bukanlah segala-galanya, apalagi jika kekuasaan difahami sebagai alat untuk
mengumpulkan kekayaan yang cenderung berperilaku korup. Kekuasaan adalah alat
untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, alat untuk mensejahterakan rakyat,
alat untuk mengangkat yang miskin menjadi sejahtera, dan hal-hal lain yang
positif.
Pertanyaan :
1. Seberapa
pentingkah menurut kalian akan yang namanya toleransi ?
2. Bagaimana
pendapat anda mengenai implementasi sila pertama pada aspek pendidikan ?
PERTEMUAN 11 : IMPLEMENTASI SILA KETIGA PANCASILA DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA
INSTRUKSI : METODE PEMBELAJARAN : MENGGUNAKAN BLOGGER (BERBASIS WEB) METODE PENYAMPAIAN : DOSEN DAN MAHASISWA MEMBUKA LINK BLOG YANG SUDA...