Monday, June 1, 2020

PERTEMUAN 9 : IMPLEMENTASI SILA PERTAMA DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA

INSTRUKSI : 

METODE PEMBELAJARAN : MENGGUNAKAN BLOGGER (BERBASIS WEB)

METODE PENYAMPAIAN : 
  1. DOSEN DAN MAHASISWA MEMBUKA LINK BLOG YANG SUDAH TERSEDIA
  2. MAHASISWA MEMBACA MATERI YANG ADA DI BLOG DAN DOSEN MENJELASKAN KEMBALI DENGAN BAHASA YANG SEDERHANA
  3. MAHASISWA MENJAWAB PERTANYAAN MATERI YANG TERSEDIA DI BLOG
  4. DOSEN DAPAT MENCARI PERTEMUAN PADA BAGIAN PENCARIAN YANG DISEDIAKAN OLEH BLOGGER DENGAN KATA KUNCI "PERTEMUAN YANG INGIN DI CARI"
     
   A. LATAR BELAKANG

Berkas:Pancasila Sila 1 Star.svg - Wikipedia bahasa Indonesia ...

Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai dasar negara dan “way  of life” bagi kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Hal ini menurut catatan sejarah Pancasila dulunya adalah suatu ajaran yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hal ini dibukukan dalam kitab Sutasoma karangan Empu Tantular serta kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca. Dalam kitab Negarakertagama terdapat ketentuan yang harus dipatuhi seorang raja, yaitu “Raja menjalankan dengan setia kelima pantangan begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan”. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut pada kitab Sutasoma, adanya istilah “Pancasila Krama”, yaitu lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan. Dalam kitab itu terdapat lima larangan yakni:

    •  jangan mencabut nyawa makhluk hidup.
    •  jangan mengambil barang yang tidak diberika.
    •  jangan berbuat zina.
    •  jangan berkata bohong.
    •  janganlah minum-minuman yang memabukkan.

Jika pada era Majapahit Pancasila adalah merupakan suatu ajaran yang berkaitan dengan larangan, Pancasila yang dipahami sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia sekarang maknanya lebih luas, yaitu merupakan nilai-nilai luhur yang wajib dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 serta pada sidang BPUPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat dinamis dan terbuka. Hal ini berarti ideologi Pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, iptek, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keluwesan dan fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila menjadikan Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang terbuka bukan berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain.

B.  Implementasi Sila Pertama Pada Aspek Pendidikan, Ekonomi, dan Politik

1.      IMPLEMENTASI SILA PERTAMA PADA ASPEK PENDIDIKAN

Pendidikan, antara Kualitas dan Kuantitas

Aspek pendidikan merupakan aspek penting dalam upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya. Negara yang maju dan memiliki potensi akan maju dapat dilihat dari rata-rata pendidikannya. Seluruh nilai nilai yang ada pada sila sila di Pancasila harus di implementasikan pada kegiatan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Salah satunya pada kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan harus ada pada sebuah negara karena pendidikan merupakan hak dasar yang harus diperoleh manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Dengan pendidikan derajat manusia dapat terangkat dan dengan pendidikan pula tujuan bangsa dapat dicapai dengan sumber daya manusia yang terampil. Tak terkecuali nilai nilai yangterdapat silapertama Pancasila.

Dunia pendidikan idealnya harus mampu mencetak siswa atau pelajar yang religius, taat dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Buah dari ketakwaan tersebut akan melahirkan cara berpikir yang jernih, yang jauh dari unsur-unsur untuk menipu orang lain. Ajaran agama juga akan melahirkan para siswa atau pelajar yang berakhlak mulia. Krisis yang saat ini masih melanda Indonesia diawali dari krisis keberagamaan dan krisis akhlak. Agama mengajarkan kita tidak boleh berbuat curang, licik, korup, menyakiti orang lain, karena Tuhan menyaksikannya.

Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.

2.      IMPLEMENTASI SILA PERTAMA PADA ASPEK EKONOMI

Krisis Qatar, Ekonomi Negara Teluk Terguncang : Okezone Economy

Dasar Ekonomi Pancasila tidak semata-mata bersifat materialistis, karena berlandaskan pada keimanan dan ketakwaan yang timbul dari pengakuan kita pada Ketuhanan Yang Maha Esa (sila 1). Keimanan dan ketakwaan menjadi landasan spiritual, moral dan etik bagi penyelenggaraan ekonomi dan pembangunan. Dengan demikian sistem ekonomi Pancasila dikendalikan oleh kaidah-kaidah moral dan etika, sehingga pembangunan nasional kita adalah pembangunan yang berakhlak.

Praktik ekonomi tidak sepatutnya dilakukan menghalalkan segala cara guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Praktek-praktek ekonomi harus tetap mendasarkan dirinya kepada keadilan, transparansi sehingga satu sama lain saling menguntungkan.

3.      IMPLEMENTASI SILA PERTAMA PADA ASPEK POLITIK

Dinamika Politik Indonesia Saat Ini - KMHDI

Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa implikasi yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia. Pembangunan bidang ini boleh dikatakan telah gagal mendidik masyarakat agar mampu berpolitik secara cantik dan etis karena lebih menekankan pada upaya membangun dan mempertahankan kekuasaan. Implikasi yang paling nyata dapat dilihat dalam pembangunan bidang hukum serta pertahanan dan keamanan.

Kekuasaan bukanlah segala-galanya, apalagi jika kekuasaan difahami sebagai alat untuk mengumpulkan kekayaan yang cenderung berperilaku korup. Kekuasaan adalah alat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, alat untuk mensejahterakan rakyat, alat untuk mengangkat yang miskin menjadi sejahtera, dan hal-hal lain yang positif.

Kekuasaan bukanlah segala-galanya, apalagi jika kekuasaan difahami sebagai alat untuk mengumpulkan kekayaan yang cenderung berperilaku korup. Kekuasaan adalah alat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, alat untuk mensejahterakan rakyat, alat untuk mengangkat yang miskin menjadi sejahtera, dan hal-hal lain yang positif.



Pertanyaan :

1. Seberapa pentingkah menurut kalian akan yang namanya toleransi ?

2. Bagaimana pendapat anda mengenai implementasi sila pertama pada aspek pendidikan ?



No comments:

Post a Comment

PERTEMUAN 11 : IMPLEMENTASI SILA KETIGA PANCASILA DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA

INSTRUKSI :   METODE PEMBELAJARAN : MENGGUNAKAN BLOGGER (BERBASIS WEB) METODE PENYAMPAIAN :  DOSEN DAN MAHASISWA MEMBUKA LINK BLOG YANG SUDA...